Selamat tinggal Zona Nyaman, dunia baru menunggumu…!!!
Oleh : Denik Indah Sulistiowati
Mahasiswa PPG Daljab Batch 3 KEMENAG
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG TAHUN 2022
Hari dan bulanpun berlalu, tanpa terasa, 05 Desember 2022 saat penulis yang berstatus sebagai mahasiswa PPG Daljab Batch 3 Kemenag di Universitas Muhammadiyah Malang yang juga kebetulan dapat amanah sebagai Kepala Madrasah di MTS Ma’arif NU Kota Malang menulis Best Practice LK 3.1, menjadi pertemuan ke 56 dalam perkuliahan PPG Daljab Batch 3 di LPTK UMM Tahun 2022 dalam tajuk Refleksi Akhir (Komprehensif) dan rencana tindak lanjut.
Rangkaian kegiatan proses perkuliahan PPG terlampaui dengan baik walau dalam perjalanan effort yang muncul banyak menyita waktu, pikiran, tenaga dan harmoni dalam keluarga, hingga tiba pada masa PPL 1 dan PPL 2, editing video hingga mengunggahnya, yang menjadi sebuah cerita dan pengalaman indah dalam kehidupan saya yang sudah berkhidmat hampir 14 tahun di lembaga pendidikan di bawah penjaminan mutu LP Ma’arif NU Kota Malang tepatnya hikmad di MTs Ma’arif NU Kota Malang yang beralamat di Jln. H. Abd. Ghofur 9 Lowokawaru Kota Malang. PPL 1 dan PPL 2 menjadi pembelajaran hidup yang berharga mulai perencanaan, pelaksanaan evaluasi hingga menjadikannya sebuah video pendek dengan durasi 15 menit dengan tetap memenuhi kebutuhan seluruh sintaks. Rangkaian proses PPL 1 dan 2 menjadikan wawasan saya terbuka bahwa kita harus keluar dari zona nyaman karena dunia sudah berubah.
Mengajar merupakan rutinitas saya setelah memilih Profesi Guru sebagai pilihan hidup / aktualisasi diri setelah saya tinggalkan dunia perbankan demi sebuah pembelajaran hidup yang sesungguhnya. Mengajar bukan hanya sebagai media transfer ilmu dari pendidik sebagai salah satu sumber ilmu kepada peserta didik, tetapi ada nilai-nilai luhur baik akademik maupun non akademik yang akan menjadi bekal bagi mereka menjadi pribadi yang sama dalam kehidupan selanjutnya. Pendidik menjadi pribadi yang mempesona, role model yang menginspirasi bagi peserta didik sehingga butuh modal keahlian yang profesional yang salah satunya kita peroleh melalui Perkuliahan PPG Daljab Batch 3 Kantor Kementerian Agama di Universitas Muhammadiyah Malang.
Melalui PPL 1 ( luring ) dan PPL 2 ( daring ) saya menemukan masalah dan tantangan mengajar ketika melaksanakan kegiatan PPL di MTs Ma’arif NU Kota Malang tepatnya di kelas VII dan kelas VIII. Motivasi belajar yang kurang, minat mebaca yang rendah dan pembelajaran yang kurag inovatif menjadi sebuah masalah yang harus dicari solusinya.
Zona nyaman Pendidik dan Peserta Didik menjadi belenggu dalam keberhasilan tujuan pendidikan. Zona nyaman adalah keadaan dimana seseorang sudah merasa nyaman dimana yang diharapakannnya telah tercapai, sehingga tidak lagi terdorong untuk berpikir dan dan bekerja keras. Perjalanan waktu hanya diisi dengan rutinas yang hampir sama hingga kita lupa bahwa dunia sudah berubah, abad suda 21 , generasi sudah sampai pada generasi “Z” hingga terlahir lagi generasi A’ yang menuntut kita sebagai pendidik untuk ikut ambil peran dalam situasi yang cepat berubah dalam hitungan detik. Bila kita tetap dalam situasi ini maka kita akan stagnan, tidak ada lagi pemikiran baru, kreasi baru dan lompatan baru. Kita harus berubah, kalau kita tidak akan berubah maka perubahan yang akan merubah kita, perubahan tidak bisa merubah kita maka kematian yang akan merubah kita, padahal nafas masih melekat dalam jasad kita. Sungguh ironi kalua kita tidak menyadarinya.
Dunia pendidikanpun sudah berubah dengan terobosan – terobosan yang sangat spektakuler karena tantangan kehidupan semakin masif sehingga butuh usaha yang masif pula untuk menjadikan peserta didik kita menjadi generasi yang bisa menjadi solution maker minimal bagi hidup diri sendiri maupun hidup orang lain, tebar manfaat untuk semua makhluk Allah SWT bila kita akan dikatakan “SUKSES”.
Abad ke-21 juga dikenal dengan masa pengetahuan (knowledge age), dalam era ini, semua alternative upaya pemenuhan kebutuhan hidup dalam berbagai konteks lebih berbasis pengetahuan. Upaya pemenuhan kebutuhan bidang pendidikan berbasis pengetahuan (knowledge based education), pengembangan ekonomi berbasis pengetahuan (knowledge based economic), pengembangan dan pemberdayaan masyarakat berbasis pengetahuan (knowledge based social empowering), dan pengembangan dalam bidang industri pun berbasis pengetahuan (knowledge based industry) (Mukhadis, 2013:115)