
JASMERAH
Kata “JASMERAH“ akan selalu menjadi pengingat bagi kita agar tidak meninggalkan dan melupakan sejarah. Sebab, semua hal yang terjadi adalah akibat dari sejarah, bahkan hari ini pun ada karena perjalanan sejarah. “Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah!” adalah sepatah kalimat dan pesan yang disampaikan oleh Bapak Ir.Sukarno dalam pidato terakhirnya sebagai Presiden RI pada hari ulang tahun kemerdekaan Indonesia ke-21 –17 Agustus 1966– di hadapan MPRS. “Jasmerah“ merupakan semboyan yang mengajak kita untuk tidak melupakan serta menjadikan pelajaran, apa yang sudah terjadi pada bangsa dan negara kita di masa lampau.
Sebagai wujud dari tekad mengamalkan pesan orang nomor satu pertama di Indonesia itu, kurikulum yang diajarkan pada siswa memuat mata pelajaran yang disebut IPS Terpadu. IPS Terpadu merupakan pelajaran Ilmu Sosial yang diberikan pada pada jenjang pendidikan dasar sampai dengan menengah atas, dan pelajaran sejarah merupakan bagian dari IPS Terpadu.
Secara teori IPS pun mengalami perubahan yang tidak bisa dihindarkan seiring perubahan Kurikulum. Dalam konteks ilmu sosial ada dalil yang menyatakan bahwa All is change, disamping ada pula hal hal-hal yang menunjukkan suatu kontinuitas (nisbet, 1968). Barangkali pendapat tersebut sangat tepat untuk menggambarkan kondisi masyarakat dunia saat ini yang sedang mengalami perubahan begitu cepat. Futuris Alfin Toffler menyebut masyarakat dunia tengah berada dalam The Third Wave Society (masyarakat Gelombang Ketiga), Jhon Naisbitt lebih suka menyebut Information Society (masyarakat informasi) sedangkan Daniel Bell lebih suka meneyebutnya Post Industrial Society (masyarakat pasca industri). Sekalipun penamaannya berbeda menurut persepsi dan argumen masing-masing, tetapi pada hakikatnya kondisi masyarakat saat ini tetap sejalan dengan dalil-dalil di atas, yakni masyarakat yang merupakan produk perubahan adalah bagian dari Sunnatullah dan hukum alam.
Perubahan masyarakat yang begitu cepat sebagai dampak dari kemajuan sains dan teknologi membawa akibat positif dan negatif bagi kehidupan. Perubahan di masyarakat menjadi tuntutan bagi peningkatan kualitas tenaga pendidik khususnya bidang PIPS dalam bentuk “INOVASI PENDIDIKAN IPS “.
Inovasi yang dimaksud adalah suatu terobosan baru yang dapat menunjang pembelajaran IPS khususnya pelajaran Sejarah. Sebab, bukan rahasia lagi jika pelajaran Sejarah acapkali menjadi mata pelajaran yang menjemukan karena sarat dengan hafalan. Termotivasi dengan JASMERAH besutan Bung Karno sang proklamator, dan keinginan menghancurkan doktrin tentang sejarah yang membosankan, pelajaran sejarah dikemas dalam bentuk buku komik. Media komik dipilih karena belakangan ini nyaris terlupakan dan tenggelam, serta kalah bersaing dengan kecanggihan gawai. Padahal komik bisa mengoptimalkan kemampuan literasi, logika, dan motorik seseorang karena dalam komik tidak hanya terdapat tulisan, tetapi juga gambar-gambar yang menarik.
Artikel Oleh : Denik Indah S, S.Sos
Mahasiswa PascaSarjana S2 PIPS UNIKAMA