
Peringati HSN, LP Ma’arif NU Kota Malang Gelar Workshop dan Bentuk MGMP Aswaja
LP Ma’arif NU Kota Malang punya cara sendiri untuk memperingati Hari Santri Nasional (HSN) tahun ini yaitu dengan menggelar workshop bagi guru, Sabtu (21/10) kemarin di Aula Microteaching UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Tema yang diusung dalam kegiatan ini yaitu Internalisasi Kurikulum Merdeka untuk Meningkatkan Pembelajaran Aswaja dan Ke-NU-an. Selain workshop, acara ini juga membentuk MGMP Aswaja Kota Malang.
Ketua panitia Workshop Internalisasi Kurikulum Merdeka untuk Meningkatkan Pembelajaran Aswaja dan Ke-NU-an Muhammad Amirudin mengucapkan terima kasih kepada tim yang mendukung kelancaran acara ini. Harapannya, usai workshop para peserta dapat memahami lebih mendalam tentang kurmer dan implementasinya di madrasah-madrasah Ma’arif. “Semoga mendapat ilmu manfaat”, ujar Ustadz Amir.
Sementara Ketua LP Ma’arif NU Kota Malang Prof. Dr. H. Nur Ali, M.Pd saat memberikan sambutan mengatakan peringatan HSN bisa dijadikan momentum untuk meningkatkan kualitas para guru Maarif, khususnya tentang kurmer. Tujuannya agar guru semakin aktif dan kreatif saat mengajar.
Tak hanya itu, Prof Nur Ali juga menegaskan LP Maarif Kota Malang juga akan melakukan perombakan tahun depan. Yaitu Menjadi LP Maarif yang profesional berbasis ideologis. Untuk itu setiap madrasah harus mementingkan kualitas dan cita rasa. “Kualitas artinya sesuai standar yang berlaku. Sementara cita rasa artinya punya kekhasan sendiri misalnya spesialis nahwu shorof, baca kitab dan seterusnya”, jelas pria asal Lamongan ini.
Jika madrasah sudah memiliki kualitas dan cita rasa, sambung Guru Besar Bidang Manajemen Pendidikan Islam tersebut, tentunya akan banyak orangtua yang akan menyekolahkan putra-putrinya di madrasah tersebut. “Mari kita bangun komitmen bersama untuk mencerdasakan anak bangsa”, harapnya.
Sementara Ketua Tanfidiyah PC NU Kota Malang Dr. Isroqunnajah, M.Ag yang membuka workshop menyampaikan agar sama-sama memiki komitmen agar Indonesia semakin baik. Tentunya dengan mendidik siswa agar menjadi pribadi yang memiliki empati dan pemahaman kepada tradisi yang baik.
Usai pembukaan, acara dilanjutkan materi oleh Prof. Dr. Muhtadi Ridwan, Robith Haikal Mubarok, S.Pd (Sejarah dan Ajaran), Khusnul Khotimah, S.Pd (Organisasi dan Amaliyah) dan Muhammad Amirudin, S.Pd (Integrasi Kurmer Mapel Aswaja). Di akhir sesi peserta diminta membuat CP, TP, ATP, pembuatan modul ajar hingga microteaching.