
Orasi Ilmiah dari Tokoh NU, Warnai Kemeriaan Harlah NU Ke 96 – Muslimat NU Ke 73 Kota Malang
Kota Malang – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (NU) dan Muslimat NU Kota Malang dan Banom yang lainya merayakan hari lahir (Harlah) di Gedung Pascasarjana Hall KH. Abdurraman Wahid lantai 7 Universitas Islam Malang (Unisma), Rabu (3/4). Kegiatan kemarin juda dalam rangka memperingati Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW, Harlah tahun ini NU berusia 96 tahun dan Muslimat NU berusia 73 tahun. Acara dimeriakan dengan panggung music religi dan kegiatan social berupa Pengobatan gratis dari para dokter RSI dan tenaga therapis banser. Acara dimulai dengan Istighosah yang dipimpin KH, Saifudin Zuhri, kemudian dilanjutkan dengan sambutan-sambutan dari Ketua PCNU Dr. KH Isroqunnajah, dari Rektor Unisma prof. H. Masykuri setelah itu dilanjut dengan Orasi Ilmia dari Gubernur Jawa Timut, Walikota malang dan Rois Syuriah PWNU.
Acara tersebut dihadiri Pengurus Cabang NU dan Banom NU, Pengurus Majelis Wakil Cabang (MWC) NU dan Ranting NU se Kota Malang. Tak terkecuali Wali Kota Malang, Drs. H. Sutiaji, Ketua Muslimat NU Kota Malang, Hj. Muthamimah Hasyim Muzadi, Rektor Unisma Prof Dr. H. Maskuri Bakri dan dari PWNU di wakili Prpf. Dr. KH. Ali Maschan Moesa, MA. Pada acara tersebut hadir juga Ketua Ma’arif NU Kota Malang Dr. H. Moch. Sulthon, M.Pd dan pengurus lainya, serta tidak ketinggalan hadir juga ketua yayasan dan kepala sekolah/ madrasah di lingkungan Ma’arif NU Kota Malang.
Orasi ilmiah Gubernur Jawa Timur, yang saat ini menjadi Ketua Umum PP Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa menyampaikan orasi kebangsaan. bahwa NU harus bisa beradaptasi di era revolusi industri 4.0 ini. “Kita semua harus membawa misi kebaikan hidup di dunia ini ,” kata beliau. Mantan Menteri Sosial RI diera Presiden Jokowi ini mengatakan, bahwa Indonesia sekarang hidup di zaman post trurth. Artinya, kita hidup di zaman yang penuh kebohongan. Ia mengingatkan para kader NU agar selalu bersikap bijak dalam memanfaatkan teknologi yang bermunculan di era revolusi industri 4.0. “Banyak orang memanfaatkan era ini untuk berbuat negatif,” terangnya.
Khofifah ingin membawa umat Islam di bawah kepemimpinannya bisa menjadi rahmatan lil ‘alamin. Salah satu cara yang akan dilakukannya adalah dengan membangun Islamic Science Park. Tempat ini nantinya digunakan sebagai pusat kajian agama Islam bertaraf internasional. “Saya punya ide untuk membangun Islam Science Park. Rencana ada di sekitar Suramadu dengan luasan 40 hektar,” ucap Khofifah.
Sedangkan Wali Kota Malang, Drs. H. Sutiaji mengingatkan agar generasi muda NU tidak terjebak pada dampak negatif era revolusi industri 4.0. Sesekali ia bergurau dengan hadirin dengan mencontokan ulama zaman sekarang dengan zaman dulu. “Zaman dahulu ulama pegang tasbih. Zaman sekarang ulama pegang gawai,” canda Sutiaji diikuti suara tertawa para hadirin.
Sutiaji berharap agar NU menjadi organisasi yang mampu mewujudkan visi misinya. “Seperti logo NU ada bumi. Bumi sebagai wujud bahwa NU memangku semua umat manusia,” ujar Sutiaji.
Senada dengan Sutiaji, Ketua PC NU Kota Malang, Gus Dr. Isroqunnajah berharap agar kader-kader NU menjadi pribadi yang berjiwa besar. “Semua adalah saudara. Apapun backgroundnya harus bersinergi menjadikan bangsa ini lebih baik, jangan ada konfilk,” ujarnya. “Usia NU tidak muda lagi, jiwanya muda. Terus mengikuti perkembangan zaman,” tambahnya. (mg2/udi/sw)
Sumber : Malang Pos