
MPLM MI Tahfidz Al-Asyhar Kota Malang Berjalan dengan Ceria
Kota Malang (MI Tahfidz) – Senin (15/7) Diawali dengan semangat yang menggebu dari siswa-siswi baru sejak beberapa terakhir yang lalu, pagi ini langit tersenyum cerah menyambut datangnya siswa-siswi kembali pada kegiatan belajar mereka. Dari pagi sudah berdatangan silih berganti menginjakkan kakinya pada madrasah ini. Sudah menjadi sebuah kewajaran jika murid baru datang dan bersekolah di hari pertama didampingi orangtua masing-masing. Karena lingkungan dan orang-orang baru yang membuat mereka merasa canggung dan takut dengan keadaan.
Namun dengan senyum serta keramahan para guru, situasi tersebut dapat diatasi dengan baik dan lancar. Alhamdulillah tidak ada kendala berarti dalam kegiatan pertama dalam tahun ajaran ini. Acara dimulai dengan pembukaan serta doa dari pembawa acara. Lantunan doa dan sholawat yang menambah kesan sejuk di pagi hari tadi. Kemudian dilanjutkan dengan pembacaan surat Al-Waqi’ah bersama. Indah fadhilahnya semakin menambah barokah di hari pertama ini. Kemudian berlanjut pada sambutn dan doa dari ketua yayasan Al-Asyhar. Sembari memberikan wejangan dan pesan pada seluruh sisa terkhusus siswa-siswi baru. Acara berlanjut dengan istirahat sejenak. Sesuatu yang tidak diduga-duga membuat pecah suasana pagi itu. Seorang badut keluar dengan kostum uniknya. Tawa siswa-siswi pecah seiring dengan tingkah lucu sang badut yang berbadan agak tambun tersebut.
Badut tersebut melanjutkan acara dengan adegan-adegan yang membuat semakin lupa akan kelelahannya tadi pagi. Sulap dan humor sang badut begitu tenggelam dalam hati siswa-siswi. Setelah selesai acara tersebut, mikrofon diberik kembali pada pembawa acara. Pembawa acara menginstruksikan agar semua siswa memasuki kelas masing-masing. Terutama siswa baru yang akan melakukan kegiatan pertama mereka. Walikelas 1 A dan 1 B menyapa dengan ramah anak didik baru mereka tersebut. Acara terus berlanjut sampai pada penghujung kegiatan yang berisi pembagian tugas di hari kedua. Pembacaan doa sebelum pulang teriring setelah semua peralatan menulis masuk dalam tas siswa-siswi tersebut. Satu persatu bersalaman dengan ibu baru mereka. Dengan kepolosan mereka kembali ke rumah membawa pengalaman baru dalam hidupnya.