
LP. Maarif NU Kota Malang Adakan Diklat Teknis Subtantif Kepala Madrasah
Kota Malang – LP. Maarif NU Kota Malang mendapat mandate dari PW LP Ma’arif NU Jawa Timur mengadakan Diklat Teknis Subtantif Kepala Madrasah yang bekerjasama dengan Balai Diklat Keagamaan Surabaya. Kegiatan Diklat Kepala Madrasah ini diikuti 40 kepala madrasah di lingkungan LP. Maarif Kota Malang selama enam hari. Pembukaan Diklat Teknis Subtantif Kepala Madrasah dilakukan pada Selasa kemarin (13/8) di aula MTs Negeri 1 Kota Malang, kemudian hari ke dua hingga hari keenam dilaksanakan di Wisma PSBB MAN 2 Kota Malang.
Open ceremony Diklat Teknis Subtantif Kepala Madrasah oleh Kepala Kemenag Kota Malang Dr. H. Muhtar Hazawawi, dalam sambutanya mengatakan pentingnya diklat Teknis Subtantif Kepala Madrasah tersebut berdasarkan Peraturan Menteri Agama (PMA) No 24 Tahun 2018 yang merupakan perubahan PMA No. 58 Tahun 2017 tentang Kepala Madrasah. Kakankemenag juga menyampaikan agar kepala madrasah di lingkungan maarif NU Kota Malang ini bisa mengikuti diklat dengan seksama dan serius, karena regulasinya seorang kepala Madrasah wajib memiliki sertifikat sebagai Kepala Madrasah.
Sementara itu Ketua PC LP. Maarif NU Kota Malang, Dr. H. Moch Sulthon, M.Pd mengatakan bahwa Diklat Teknis Subtantif Kepala Madrasah ini selain menjalankan regulasi peraturan menteri agama, juga hal ini menambah wawasan kompetensi kepala madrasah dilingkungan LP. Maarif NU Kota Malang.” Jelas beliau. Kemudian beliau juga menjelaskan bahwa seluruh pemateri semuanya dari Balai Diklat Kemenag Jawa Timur dan ditambah materi khusus dari PW LP. Maarif NU Jawa Timur,” jelas H. Sulthon. Diklat dilakukan selama enam hari dan berlanjut di PSBB (Pusat Sumber Belajar Bersama) MAN 2 Kota Malang di Jalan Bogor. Sebanyak 40 kepala madrasah dibawah LP Maarif yang ikut, Menurut mantan Kepala SMAN Tugu ini, baru pertama kali ini Diklat Teknis Subtantif Kepala Madrasah diadakan di Kota Malang. Sebelumnya peserta yang ikut diklat ke Balai Diklat PW Maarif Surabaya, sedangkan kalau diadakan di kota Malang, para peserta kepala madrasah tidak perlu menginap,” kata beliau. (SW)